5.1 Type Genset
Genset (generator set) merupakan satu set peralatan gabungan dari dua
perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau alternator. Engine sebagai
perangkat pemutar sedangkan generator atau alternator sebagai perangkat
pembangkit listrik.
Adapun type Genset antara lain :
a) Genset dengan engine berbahan bakar
bensin
Genset
dengan engine berbahan bakar bensin biasa
diaplikasikan pada genset berkapasitas kecil atau dalam kapasitas maksimum
10.000 VA atau 10 kVA.
b) Genset dengan engine berbahan bakar Solar
Genset
dengan engine diesel berbahan bakar solar diaplikasikan pada genset
berkapasitas > 10 kVA.
Di Indonesia, frekuensi tegangan dan
arus ditetapkan sebesar 50 Hz, dimana hal ini mengikuti standar frekuensi di
Belanda atau negara-negara Eropa, sedangkan di negara Amerika Serikat dan
Kanada menggunakan frekuensi 60 Hz.
Di dalam pemilihan untuk
kebutuhan rumah tangga, kita dengan mudah mendapatkan informasi dari PLN bahwa
kebutuhan daya rumah kita adalah sekian VA, dan ini dapat dipakai sebagai
referensi dalam menentukan kapasitas genset tersebut.
Misal
:
Pada rumah daya terpasang adalah 2.200
VA, maka dipilih genset dalam kapasitas 2.000 – 2.500 VA. Perlu diperhatikan
juga kapasitas tegangan adalah 220 Volt 1 phasa. Jadi untuk kebutuhan tersebut
pilihlah genset 2.000-2.500 VA, 220 Volt, 1 phasa, 50 Hz. Untuk aplikasi
industri perlu tinjauan yang lebih luas lagi dan lebih kompleks, dimana kita
harus menghitung faktor daya masing-masing beban dan fluktuasi beban.
5.2. Perhitungan
konsumsi solar genset
Rumus : 0,21 x P x t
Dimana, k = 0,21 (faktor ketetapan
konsumsi solar per kilowatt per jam)
P = Daya Genset
(KVA=KiloVoltAmpere)
t = waktu ( jam)
Misalkan : Daya Genset X adalah 100KVA, dilakukan pemanasan
selama 1 jam, Berapa solar yang dibutuhkan per jam nya?
Jawabannya adalah : 0,21 x 100 x 1
= 21 liter/jam
5.3.
Panel Kontrol Genset
5.3.1.
Panel ATS (Automatic Transfer Switch)
Panel ATS digunakan untuk memindahkan secara
otomatis distribusi dari PLN ke Genset, sehingga Genset tersebut menggantikan
peran PLN untuk mensuplai sumber listrik. Selanjutnya apabila PLN kembali ON,
maka fungsi ATS secara otomatis memindahkan distribusi daya listrik dari Genset
ke PLN.
5.3.2.
Panel AMF (Automatic Main Filure)
Panel AMF digunakan untuk (ON-OFF) engine
Genset secara otomatis(tanpa perantara operator), dimana panel AMF menggantikan
peranan operator dalam pengoperasian Genset. Dengan dilengkapi sebuah timer,
genset dapat disetting pada hari apa, berapa menit dan dalam seminggu ada
berapa kali proses warming-up dilakukan. Panel ATS dengan AMF dapat digabung dalam suatu system, hal ini
memberikan beberapa keuntungan antara lain :
1) Sistem perpindahan secara otomatis dari PLN
ke Genset atau sebaliknya hanya perlu waktu yang singkat.
2) Sistem Maintenace Warming-up Genset secara
otomatis, dengan metode system warming-up (optional) pada ATS-AMF
5.3.3.
ACOS (Automatic Change Over Switch)
ACOS merupakan panel pengendalian genset daaan
terdapat beberapa tombol yang mempunyai masing-masing fungsi antara lain : Off,
Automatic, Trial Service, Manual Service, Manual Setting, Manual Stoping,
Signal Test, Horn Off, Release, Start, Start Fault, Engine Runnging,
Supervision ON, Low Oil Pressure, Temperature to hight, Generator Over load.
5.4 Synchronizing Panel Genset
Synchronize
Genset dilakukan apabila dalam suatugedung terdapat pemakaian 2 genset atau
lebih yang harus di synchronkan agar output genset memiliki tahapan yang sama
dalam voltage, Phse, dan frekuensinya. Dalam medessain Sinchronize perlu
iperhatikan bahwa ACB yang ada di pasaran maksimum 6.300 Ampere. Busbar yang
dipergunakan mungkin bisa di tumpuk beberapa busbar, namun sebaiknya tidak
melebihi 6300A, karena :
1)
Support isolator busbar maks pararel 3 dgn tebal 10mm
2)
untuk dudukan busbar tidak cukup untuk menahan beban tersebut.
No comments:
Post a Comment